Satu paragraf berikut adalah perkataan temanku Fivda Harry :
Saat ini aku mungkin akan menjadi orang yang paling menyebalkan,karena tulisan berikut ini : Dahulu manusia berkata "Logikanya Bumi itu Rata, diam, dan Matahari Mengelilingi Bumi", tetapi panduan iman(yg saya baca) memberi tahu "Bumi itu bulat, bergerak mengelilingi matahari dan mataharipun bergerak". Dahulu logika manusia mengatakan "Takkan Lari Gunung Dikejar", Tapi menurut panduan iman: " perhatikan langit, gunung, matahari dan segalanya, mereka semua bergerak(seperti berjalan)" dan setelah diselidiki beberapa puluh tahun kemudian, memang gunung bergerak sekian centi meter pertahunnya, dan tidak hanya ke atas atau melebar. Dahulu logika mengatakan daging Babi yang diternakkan dengan bersih akan baik dimakan, dan panduan iman berkata "Babi haram dimakan, sama halnya dengan liur anjing", ternyata pada saat ini diketahui bahwa ada senjenis bibit cacing yang hidup di dalam daging babi yang dapat menyebabkan kerusakan otak, dan bibit cacing tersebut juga ditemukan didalam liur anjing. Memang setelah daging babi dimasak matang-matang, benih2 cacing ini dapat mati.. tapi entah apa yang akan ditemukan beberapa tahun.. atau bulan atau dalam hitungan hari kemudian. Mungkin untuk beberapa hal Logika kita masih terbatas, hingga Yang di Atas dengan baiknya memberikan panduan sederhana tersebut(hanya 1 buku dgn 30Juz) untuk dibawa-bawa kemanapun hidup berlayar.
Memang benar Fiv, aku juga setuju sekali dengan pemikiran dan kenyataan bahwa kita dapat menemukan 1001 macam hal di dalam buku yang sedang kita bicarakan. Katanya, karna agama tersebut diturunkan paling akhir, yang terdapat di dalam kitabnya adalah yang terlengkap, termutakhir istilahnya, and i have no doubt about that.
Untuk mengetahui bahwa suatu hal baik atau tidak baik, mungkin kita harus mendengarkan kata-kata orang yang sudah melampauinya. Mungkin sama halnya ketika ibuku berkata, "Jangan ini..jangan itu, sama saja dengan lompat ke jurang!", tapi aku tidak pernah mendengarkannya. Karena aku adalah a risk taker, mau mencobanya sendiri. Mengetahui itu jurang atau bukan, jatuh terluka karnanya atau tidak, paling tidak penyesalan takkan muncul karna tidak mencobanya.
Terlepas dari kemungkinan apa yang penelitian akan beri di masa depannya. Terlepas dari aku juga mengakui kelengkapan kitab tersebut. Aku masih mencintai kenyamanan, penghormatan atas kesetaraan semua agama. Aku hanya merasa benar (dan ini tentu tidak sedang diperdebatkan denganmu, temanku) bahwa semua agama adalah sama. Masih menyembah Tuhan yang sama, lengkap pun tidak lengkap kitabnya.
Aku hanya tidak pernah merasa agamaku paling benar...karna suatu agama bisa sempurna, kitabnya bisa sempurna, pelaksanaan bisa jadi nyaris sempurna, tapi tidak menjadikan orang tersebut manusia yang sempurna (hanya) karna agamanya. Mencoba sebisa mungkin berpikir dengan otak saja rasanya tidak cukup. Masih kurang upayaku.
No comments:
Post a Comment